Selasa, 21 Juli 2009
GULA AREN
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, Sakit perut, Sulit buang air besar ;
1. Demam Bahan:
1 gelas air hangat, 1 potong gula aren. Cara membuat: dicampur dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: diminum biasa.
2. Sakit Perut Bahan:
1 gelas air hangat, 1 potong gula aren, asam yang telah masak secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai merata, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum biasa.
3. Sulit Buang air besar Bahan:
1 gelas air hangat, 1 potong gula aren. Cara membuat: dicampur dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: diminum biasa.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Gula yang dibuat dari nira enau ini belum diketahui secara pasti kandungan kimia yang ada di dalammnya, karena sampai saat ini belum dilakukan penelitian ilmiah. Namun tentang khasiat dari praktek pengobatan tradisional, gula aren sering menjadi pilihan utama.
Uraian :
Enau (Arangapinnata) termasuk jenis palma, berakar kuat dan menjalar ke mana-mana. Enau mempunyai banyak manfaat bagi manusia, antara lain: dari kelopak bunga jantan dapat menghasilkan nira sebagai bahan untuk gula aren, buahnya dapat dibuat kolang kaling untuk campuran makanan/minuman, ijuk untuk resapan air, kesed dan sapu. Enau yang sudah berusia 15-20 tahu dapat menghasilkan nira sebanyak 8 liter tiap hari dan bila dimasak dapat menghasilkan 25-35 kilogram kolang-kaling. Namun pada umumnya pohon enau tidak disukai para petani, sebab akarnya menjalar keman-mana dan dapat merusak tanaman di sekitarnya. Enau biasanya tumbuh dan berkembang berkembang biak dengan baik di hutan-hutan.
Nama Lokal :
Sugar Palm (Inggris), Enau (Indonesia), Kawung (Sunda); Aren (Madura), Bak juk (Aceh);
Sumber : http://www.iptek.net.id/
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=139
Khasiat Brotowali
Khasiat di Balik Pahitnya Brotowali
Dalam khazanah jamu Indonesia, brotowali dikenal sebagai salah satu tumbuhan berkhasiat yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini dipercaya dapat menyembuhkan demam, hepatitis, rematik, kencing manis, malaria, dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, brotowali kerap digunakan untuk pengobatan luar, misalnya mengatasi luka, kudis, dan koreng (skabies).
Pahit tapi Berkhasiat
Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah batang dan daunnya. Kedua bagian tanaman tersebut biasanya direbus dengan sejumlah air dan menghasilkan cairan yang rasanya sangat pahit atau di kalangan jamu jawa dikenal sebagai pahitan. Rasa pahit brotowali dihasilkan oleh senyawa pikroretin.
Brotowali juga mengandung alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, harsa, berberin, dan palmatin. Sedangkan di bagian akarnya mengandung alkaloid berberin dan kolumbin. “Brotowali berkhasiat mengobati beragam penyakit diantaranya, kencing manis (diabetes melitus), demam, radang hati (hepatitis), rematik, sciatika, sakit perut, diare, dan malaria,” ujar Sidik Raharjo, dari industri jamu tradisional Merapi Farma Herbal, Yogyakarta.
Ditambahkan Sidik, brotowali juga ampuh mengobati luka, kudis (skabies), dan koreng. Secara tradisional, tanaman ini biasa dimanfaatkan untuk menyembuhkan gatal-gatal serta menambah nafsu makan. Para penjual jamu gendong biasanya meramu herba lain yang sudah digunakan secara turun temurun.
Brotowali (Tinospora crispa) merupakan tumbuhan liar yang banyak terdapat di hutan, ladang atau biasa ditanam sebagai tanaman pagar. Tumbuh di daerah berketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. tanaman yang termasuk keluarga Menispermaceae ini tumbuh merambat dan hidup subur di daerah tropis.
Ukuran batangnya sebesar jari kelingking dengan bagian kulit berbintil-bintil. Daunnya berbentuk membulat berujung lancip dengan panjang 7 - 12 cm dan lebar 5 -10 cm. Brotowali dikenal juga dengan nama andawali, antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, dan shen jin then.
Bisa Segar atau Ekstrak
Walaupun dikenal sebagai herba berkhasiat, tapi untuk mendapatkan khasiat yang diinginkan, brotowali harus diolah dengan cara yang benar. “Banyak pengguna yang tidak merasakan khasiat karena kurang tepat dalam membuat ramuannya,” ujar Vidya Huraini, herbalis di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Bogor.
Kebersihan alat seperti talenan, panci, dan pisau merupakan hal yang sebaiknya selalu diperhatikan. Gunakan panci dan pisau antikarat serta hindari talenan terbuat dari kayu agar air rebusan yang dihasilkan tidak tercampur bahan-bahan lain, misalnya kayu dari talenan atau lunturan alat perebus yang kurang baik.
“Gunakan api sedang agar zat-zat yang terkandung dalam herba bisa keluar dengan sempurna dan tercampur dengan air perebusnya,” saran Vidya. Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan volume air perebus cepat berkurang tetapi zat-zat berkhasiat terkandung di dalam herba belum sepenuhnya keluar.
Bahan yang telah direbus sebaiknya tidak diminum lagi alias sekali pakai. Selain itu, konsumsi herba sesuai takaran dan telaten dalam mengonsumsinya agar mendapatkan khasiat yang diinginkan.
Bagi yang sibuk dan tak sempat membuat ramuan dari bahan brotowali segar, kini banyak dijual ekstrak brotowali dalam kapsul. Salah satu produsennya adalah Pusat Studi Biofarmaka yang membuat ekstrak brotowali dalam kapsul, baik tunggal maupun dengan campuran herba berkhasiat lainnya.
Sumber: http://www.agrina-online.com/
http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=12&aid=271
KHASIAT SAMBILOTO
Sambiloto adalah tanaman liar yang diduga berasal dari India. Tanaman yang sangat pahit ini dipatenkan sebagai obat antiHIV oleh sebuah perusahaan Farmasi Jerman. Sementara di Indonesia, Dirjen POM, Departemen Kesehatan RI, menetapkan Sambiloto sebagai salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan yang sudah diuji secara klinis.Tanaman sambiloto berkembang baik dengan biji atau stek batang. Tinggi pohon dewasa bisa mencapai 50-90 cm. Batang dan cabangnya berbentuk segi empat, sedangkan daunnya berjenis tunggal dengan panjang sekitar 2-8 cm dan lebar 1-3 cm.
Kandungan Sambiloto
Sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus menghancurkan penggumpalan darah.
Sambiloto memiliki kadar kalium yang tinggi dan rendah kandungan natrium. Kalium diperlukan untuk mengeluarkan air dan natrium dalam tubuh sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus di hindari karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Tanaman ini juga mengandung andrografin, androgafolid (zat pahit) dan panikulin dimana sifat antibiotiknya mampu meningkatkan fungsi pertahanan tubuh dan membantu menyembuhkan luka akibat kanker.
Khasiat Sambiloto
Orang jawa biasa menyebutnya sebagai “obat segala obat”. Julukan ini diberikan karena diangap mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Samiloto yang memiliki nama ilmiah Andrographis paniculata, diketahui dapat mempertahankan kondisi dan imunitas tubuh, menanggulangi diabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati kanker prostat, hepatitis, penyakit paru, disentri, tiroid, diare, amandel, influenza, radang ginjal, usus buntu, malaria dan sebagainya. Dengan khasiat sebanyak ini tak heran jika tumbuhan Sambiloto disebut juga sebagai obat dewa.
Berikut khasiat Sambiloto untuk sembuhkan penyakit :
Influensa, sakit kepala dan demam
Seduh 1g bubuk kering Sambiloto dalam satu cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus. Lakukan tiga sampai empat kali sehari.
DemamTumbuk halus satu genggam daun Sambiloto segar. Lalu tambahkan setengah cangkir air bersih, saring dan minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.
Batuk rejan dan darah tinggi
Seduhlah lima sampai tujuh lembar daun Sambiloto segar dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum air rebusan ini sekaligus. Lakukan sehari tiga kali.
Radang paru, radang mulut dan tonsilitis
Seduh tiga sampai empat setengah gram bubuk kering herba sambiloto dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya dan minum seduhan sambiloto sekaligus.
Infeksi telinga dan sakit gigi
Untuk infeksi telinga, cuci daun Sambiloto lalu giling halus dan peras airnya. Gunakan air perasan untuk tetes telinga. Untuk sakit gigi, rebus sembilan sampai lima belas gram herba sambiloto dalam tiga gelas air. Lalu saring air rebusan setelah tersisa 1 gelas. Minum setengahnya dan lakukan dua kali sehari.
Diabetes
Rebus setengah genggam daun Sambiloto segar dengan tiga gelas air bersih. Saring setelah air rebusan tersisa dua seperempat gelas. Sisihkan tiga seperempat gelas rebusan tersebut lalu diminum tiga kali sehari setelah makan.
Kudis
Tumbuk satu genggam daun Sambiloto dan sedikit belerang sampai halus dan merata. Lalu oleskan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk pengobatan dari dalam, siapkan tujuh lembar daun Sambiloto dan lima lembar daun sendok (plamtago mayor. L). Lalu rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, diminum sekaligus.
Sumber : www.conectique.com
http://www.conectique.com/tips_solution/health/herbs/article.php?article_id=6945
KHASIAT MAHKOTA DEWA
Pohon Mahkota Dewa dibudidayakan sebagai tanaman hias / tanaman peneduh. Pohonnya kecil dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang menarik karena warnanya merah menyala, menempel dari batang utama hingga ke ranting-rantingnya.Disebut juga Makuto Rojo, Makuto Ratu, Obat Dewa, Pau (Obat Pusaka) atau Crown of God.
Berasal dari Papua (Irian Barat) buah Mahkota Dewa mengandung zat-zat aktif seperti :
Alkaloid
Berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh.
Saponin
Menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah.
Flavanoid
Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
Polifenol
Berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi) Mahkota Dewa dipercaya dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit antara lain :Tekanan darah tinggi, Meningkatkan vitalitas bagi penderita diabetes, Kanker (zat damnacanthal : menghambat pertumbuhan sel kanker), Asam urat, Lever, Alergi, Ginjal, Jantung, Berbagai macam penyakit kulit, Mengatasi ketergantungan obat , Rematik, Meningkatkan stamina dan ketahanan terhadap influenza, Insomnia dan lain-lain.
Source :Riwan Kusmiadi Blog
Dikirim oleh Admin Tanggal 2008-05-16Jam 08:16:26
link http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Khasiat%20Mahkota%20Dewa&&nomorurut_artikel=42
Langganan:
Postingan (Atom)